Kamis, 02 April 2015

Cerita Ini Bermula di Johan Pahlawan

Kisah ini kusebut 'CERLOK' alias Cerita Lokasi. Bukan Cinlok. Karena cerita ini tak hanya cerita cinta. Tapi semua cerita tentang kita. Tentang kita yang menyatu atas nama Johan Pahlawan.


     Rabu 25 Maret 2015 adalah awal dari kisah ini. Bu Gusharni selaku camat Johan Pahlawan, melepas keberangkatan kami, kafilah Kecamatan Johan Pahlawan menuju lokasi MTQ Aceh Barat yang di laksanakan di Kecamatan Sungai Mas. Dikawal oleh mobil patroli, kami berangkat menuju lokasi MTQ yang berjarak kurang lebih 70 km dari Kecamatan Johan Pahlawan. Selama MTQ berlangsung, kafilah dari berbagai kecamatan menginap di rumah-rumah warga. Dan beruntungnya, rumah yang dipersiapkan untuk kami -kafilah putri Johan Pahlawan- terletak persis diatas bukit. Jadi, dari halaman rumah, kami bisa menyaksikan meriahnya panggung utama MTQ yang berjarak sekitar satu km dari rumah. Sedangkan rumah untuk kafilah putra Johan Pahlawan terletak berhadapan dengan rumah kami.
     Pembukaan MTQ pada hari Kamis siang 26 Maret 2015 diawali dengan pawai ta'aruf seluruh kafilah dari 12 kecamatan di Aceh Barat. Cuacanya benar-benar panas. Angin yang bertiup bahkan terasa membakar. Namun semangat para peserta MTQ sungguh tak pernah kering. Belum lagi, Ibu Camat Johan Pahlawan terus setia mendampingi kami. Setibanya di arena MTQ, kami disambut oleh arak-arakan marching band dari MAN 01 meulaboh.
     Dan -entah harus disebut aneh, melegakan atau menyebalkan- hujan turun begitu kami sampai di lokasi. Anak-anak kecil yang turut serta dalam kafilah kami sebagai peserta tingkat anak-anak, mengoceh sebal, kenapa hujan nya turun saat kami sudah mendapat titik aman untuk berteduh. Sedangkan saat pawai, jangankan hujan, awan pun serasa menghilang.
     Cerita bersama kafilah ini sungguh menyenagkan. Di rumah pemersatu kafilah Johan Pahlawan ini, aku mengenal lebih dari sekedar kebersamaan. Rumah yang di pagi-siang-malam-nya pun tak pernah terasa sepi. Aku sungguh merindukan cerita ini dan setiap tokoh yang bermain di dalamnya. Berharap bisa kembali menyusun skenario bersama mereka.

     MTQ ditutup pada Rabu 01 April 2015 oleh Bupati Aceh Barat. Sekaligus menutup skenario cerita ini. Kami pulang, menyembuhkan kembali rindu pada Johan Pahlawan. Tempat dimana aku lahir dan dibesarkan. Cerita ini memang hanya cerita lokasi. Tapi semoga, pertemanan ini tak hanya sekedar di lokasi. Terus berlanjut sampai nanti waktu yang menentukan.
     Sampai jumpa di MTQ tahun depan ! ^^










Tidak ada komentar:

Posting Komentar