Jalan setapak yang ku lalui malam ini, masih sama dengan jalan setapak yang ku lalui dua tahun lalu. Jalanan sempit dan berkerikil. Ingatan ku tentang tempat ini belum berubah. Sekarang atau dua tahun lalu, sama saja. Aku masih hafal liku terkecil jalan ini. Jalanan yang tak lurus dan kering. Tak ada aroma tanah yang meruap, hanya ada debu yang sesekali menyapa.
Dua tahun meninggalkan tempat ini, dan sekarang aku kembali. Rindu mendesak ingin menyapa para kerikil yang semakin berserakan. Namun kenangan itu sama sekali belum hilang. Masih terekam jelas setiap langkah kakimu yang menerbangkan rendah debu-debu penutup jalan. Menyapa riang liku jalanan. Saat langkah-langkah kita menyatu bagai satu alunan, menganggap jalanan itu adalah markas yang menyenangkan.
Kenangan itu masih terasa nyata.
Malam ini aku kembali. Dan segala memori tentang mu ikut menyeruak bersama angin yang bersemilir mengusap wajah. Kau. Sekarang atau dua tahun lalu, sama saja. Masih melekat di ingatanku. Padahal 720 hariku telah terlewat untuk melupakanmu. Namun aku gagal. Segala tentangmu telah berhasil menguak recycle bin dan menyimpan nya kembali sebagai data yang utuh. Aku tak mampu berkutik.
Kau sungguh masih kurindu ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar