Aku melangkah terburu-buru memasuki masjid. Iqamah sudah dikumandangkan hampir satu menit yang lalu, pertanda bahwa shalat berjamaah sudah mulai sejak tadi. Aku terlambat.
Aku baru saja akan memulai shalat sebagai makmum yang masbuk (terlambat dalam shalat berjamaah) saat tiba-tiba, "Allahu akbar" suara sang imam terdengar dari pengeras suara sembari melakukan gerakan sujud. Sedetik kemudian, seluruh jamaah yang hadir di masjid mengikuti gerakan imam, bersujud secara serempak.
aku tertegun untuk beberapa saat. Seluruh jamaah dalam posisi yang sama, bersujud dalam shaf-shaf yang lurus dan rapi.
Hal yang tak akan pernah di dapatkan dalam agama lain.
Ada banyak filosofi dalam kegiatan shalat berjamaah ini. Bahwa dalam islam, seorang khalifah atau pemimpin harus ditaati. Saat imam bergerak ruku', seluruh makmum pun ikut ruku'. saat imam kembali tegak berdiri, maka makmum pun melakukan gerakan yang sama dengan serempak. Dan saat ada gerakan atau bacaan imam yang salah, makmum ikut membenarkan dengan menegur menggunakan isyarat. Menunjukkan bahwa ada kalanya pemimpin itu melakukan kesalahan, maka rakyatnya berhak menegur dan membenarkan.
Aku sadar bahwa islam sangat mencintai keindahan. Bahkan dalam shaf shalat pun kerapian itu tetap diperhatikan.
Islam mencintai kebersamaan, karena itu pahala orang yang melakukan shalat berjamaah 27 kali lebih banyak dibandingkan orang yang melakukan shaat sendiri. Pelajaran lain, bahwa semua manusia sama di hadapan Allah. dalam shaf berjamaah, tidak ada pembagian shaf-shaf menurut kasta. semua orang boleh berdiri di shaf manapun, bahkan presiden sekalipun. tidak ada peraturan yang mewajibkan bahwa seorang presiden harus berdiri di shaf terdepan, pedagang kecil di shaf belakang, tidak ada. semua orang sama di mata Allah.
Subhanallah, Segala puji bagi-Mu ya Allah yang telah melahirkan ku sebagai seorang muslim.